Kamis, 23 Mei 2013
LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN ACARA II UNIB
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar atau perbanyakan biji tumbuhan.
Buah dapat diartikan kedalam beberapa pengertian antara lain dalam pengertian
hortikultura dan pangan. Buah-buahan adalah setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang
tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung air. Selain itu juga dapat diartikan sebagai
bagian dari cabang atau tunas muda yang mengalami pembengkakan yang dibungkus
oleh dinding buah (dinding sel) yang berisi biji sebagai bahan perbanyakan
tanaman.
Buah pada tanaman baik tanaman hortikultura ataupun pangan memiliki bentuk atau
struktur buah serta tipe-tipe buah. Penggolongan tersebut dimasukan kedalam dua
kelompok besar yaitu buah sejati dan buah semu yang terdiri dari berbagai
yang memiliki struktur dan tipe buah yang berbeda.
Buah selain sebagai bahan pangan yang mengdung nilai gizi tinggi, nilai
ekonomis, kesehatan, buah merupan salah satu perbanyakan dari tanaman itu
sendiri untuk melestarikan populasinya. Tanaman memlakukan penyebaran tanaman
dalam perbanyakan yang dilakukan secara alamiah yaitu melalui bantuan hewan,
angin, air dan melalui daya turgornya sendiri dalammenyebarkan biji.
I.2
Tujuan
1.Mempelajari
anatomi beberapa macam buah
2.mempelajari
letak benih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Buah
adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa
dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni
sebagai pemencar biji tumbuhan
atau organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa
dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni
sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian
buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak
terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Tipe-tipe buah
Baik buah sejati
(yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan
atas tiga tipe dasar buah, yakni:
- buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu
bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
- buah ganda, yakni
jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.
Contohnya adalah sirsak (Annona).
- buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang
pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas),
bunga matahari (Helianthus).
Pembentukan buah
Buah
adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur.
Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus
tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang
berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini
melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma,
dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.Lalu, zigot yang terbentuk
mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding
bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu
atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan
sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga
biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging
buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi
Dinding
buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh,
sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar
disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di
dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah
(bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Berdasarkan derajat kekerasan perikarpium (dinding buah) buah dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu buah kering, dan buah berdaging. Pada buah yang berdaging, perikarpium, yang berasal dari dinding ovarium terdiferensiasi menjadi epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium biasanya keras dan mengandung sel batu. Pada buah kering perikarpium sering mempunyai jaringan sklerenkimatis. Penggolongan buah yang lain didasarkan pada tingkat kemampuan buah untuk membuka (merekah) atau tidak pada waktu masak. Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras. Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica).
Struktur Buah
Berdasarkan derajat kekerasan perikarpium (dinding buah) buah dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu buah kering, dan buah berdaging. Pada buah yang berdaging, perikarpium, yang berasal dari dinding ovarium terdiferensiasi menjadi epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium biasanya keras dan mengandung sel batu. Pada buah kering perikarpium sering mempunyai jaringan sklerenkimatis. Penggolongan buah yang lain didasarkan pada tingkat kemampuan buah untuk membuka (merekah) atau tidak pada waktu masak. Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras. Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica).
Struktur Buah
Bakal
buah yang berkembang menjadi buah,
dinding ovarium menjadi perikarpium. Pada bunga dinding ovarium menjadi
perikarpium. Pada bunga dinding ovarium terdiri dari sel – sel parenkim,
jaringan pembuluh, dan lapisan epidermis dalam dan luar. Selama pemasakan,
perikarpium bertambah jumlah selnya. Jaringan dasar secara relative tetap
homogen dan paerenkim terdiferensiasi menjadi parenkim dan jaringan sklerenkim.
Perikarpium mungkin terdiferensiasi menjadi 3 bagian yangh secara morfologi
berbeda yaitu eksokarpium, mesokarpium dan endokarpium. Masing – masing
merupaka lapisan terluar, bagian tengah dan lapisan terdalam. Kadang – kadang
eksokarpium dan endokarpium merupakan epidermis luar dan dalam dinding ovarium.
Dinding ovarium menyelubungi ovarium dimana biji dihasilkan. Jaringan pembuluh
bervariasi untuk setiap jenis buah dan terdapat pada perikarpium. Struktur
perikarpium menunjukkan variasi yang luas untuk setiap jenis atau tipe buah.
Ada 2 macam tipe perikarpium, yaitu parenkematik, pada buah berdaging dan
sklerenkimatik pada buah kering.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Buah
adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah
berisi satu atau lebih bakal
biji (ovulum),
yang masing-masing mengandung sel telur.
Bakal biji itu dibuahi melalui
suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan,
yakni berpindahnya serbuk sari dari
kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma.
Dari
hasil pengamatan yang kami lakukan,kami mendapatkan tipe-tpe buah yaitu :
Ø
Buah jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi
dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan
berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan
umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan
gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung
itu
Ø Kacang
Buncis
Buah polong (legumen) terdiri atas satu
daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji; sering pula ruangan ini
terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut kedua
kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polong-polongan
(Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Ø Buah mentimun
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar
yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat
ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan
tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita)
dan kerabatnya.
Ø
Buah Tomat
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah
terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar (eksokarp atau epikarp) yang tipis
dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas
dalam lapisan dalam tersebut .
Ø Buah Jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga
lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak;
lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan;
serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi
cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu.
Contoh: buah jeruk (Citrus).
Ø Buah
pinang
Buah
tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan
atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan
mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang
dinding buahnya tebal berdaging.
Ø Buah
cabe
Pembentukan
buah terjadi setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan
menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah. Bakal biji akan menjadi
biji. Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah
yang terdiri dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga
lapis meliputi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium
berbatasan dengan kulit biji.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar atau perbanyakan biji tumbuhan.
2. Struktur buah terbagi kedalam beberapa
kelompok yang dilihat dari bentuk daging buah, kulit buah, dan susunan biji
dalam buah
3. Buah terbagi kedalam 3 tipe buah yaitu buah
tunggal, buah ganda dan buah majemuk.
4.
Pemencaran atau persebaran
biji buah tanaman terjadi dengan berbagai cara yaitu melalui bantuan hewan,
angin, air, dan daya turgor atau lempar tanaman itu sendiri.
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum
diharapkan para praktikan tidak ribut
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Bertempat
di Laboraturium Agronomi,Fakultas Petanian.
Hari/tanggal : Senin/04-Maret-2013
Waktu : 14.00-15.40 WIB
Hari/tanggal : Senin/04-Maret-2013
Waktu : 14.00-15.40 WIB
3.2 Alat Dan Bahan
(1) Buah tomat,anggur,cabe,kacang buncis,pinang,apel,jeruk,dan
mentimun.
(2) Pisau/ Catter
(3) Buku gambar (tanggung jawab mahasiswa)
(4) pensil warna hitam (tanggung jawab mahasiswa
)
(5) Kaca pembesar
3.3 Cara Kerja
(1)
Siapkan buah-buah yang akan diamati
(2) Belahlah
buah yang telah disedakan secara melintang dan membujur dengan pisau
(3) Amati dan
gambarlah setelah dbelah secara melintang dan membujur
(4) Berilah
keterangan secara lengkap bagian-bagian anatomi buah
(5) Laporkan gambar
semua buah beserta keterangannya .
LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH
ACARA II
“STRUKTUR BUAH”
Oleh:
KELOMPOK
III:
Juwita Noventina Hutajulu E1J011039
Dosen:
Supanjani, Dr,Ir.,M.Sc
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PETANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, Gembong (11 Maret
1989). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada Univ. Press.
hlm. 69-75. ISBN 979-420-084-0.
Tjitrosoepomo (15 Maret 1989).
Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). hlm. hal. 66.
Tjitrosoepomo, Gembong (15 Maret
1989). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada Univ. Press. hlm. 69-75.
ISBN 979-420-084-0.
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=127:pang-4211-pengetahuan-bahan-pangan-nabati&catid=31:fmipa&Itemid=76
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar