Kamis, 23 Mei 2013
LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN Struktur Bunga
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makhluk
hidup dibekali kemampuan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat mempertahankan
jenisnya yaitu dengan melakukan reproduksi. Tumbuhan merupakan makhluk hidup
yang tidak mempunyai alat gerak aktif. Perlu adanya alat bantu dalam proses
reproduksi untuk menghasilkan keturunan. Bunga (flos) atau kembang adalah
struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga. Organ reproduksi (benang sari danputik) terdapat pada bunga.
Bunga
berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung
pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah.Tanaman yang memiliki system
kekerabatan dekat umumnya memiliki ciri atau morfologi bunga yang hampir sama.
Contohnya untuk tanaman dari keluarga papilonaceae memiliki ciri
khas bunga berbentuk terompet.
Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat
mempermudah kita dalam menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta
dapat menentukan jenis penyerbukannya.. Proses penting dalam daur hidup suatu
tanaman adalah penyerbukan dan pembuahan.
Dua
bagian penting dari bunga secara langsung dilibatkan pada reproduksi seksual
adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari kepala
sari (anther) yang berisi serbuk sari (pollen grains) dan, tangkai (fillamen).
Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah
(ovary). Stigma adalah sebagai penerima pollen, pollen akan berkecambah pada
stigma dan masuk ke tangkai putik, akhirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai
satu atau lebih bakal biji (ovule).
Organ reproduksi ditutupi satu atau lebih kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota (corolla). Callik terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla terdiri dari beberapa helai tajuk (petal). Marfologi bunga dari suatu spesies akan menentukan apakah
bunga tersebut self atau cross pollinated.
Organ reproduksi ditutupi satu atau lebih kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota (corolla). Callik terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla terdiri dari beberapa helai tajuk (petal). Marfologi bunga dari suatu spesies akan menentukan apakah
bunga tersebut self atau cross pollinated.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Untuk menentukan bagian-bagian yang berbeda dari bunga dan fungsinya.
1.2.2 Untuk menentukan tanaman yang menyerbuk sendiri atau menyerbuk silang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada pemuliaan secara konversional, variasi genetic diciptakan melalui reproduksi seksual. Proses reproduksi seksual sangat penting bagi seorang pemulia tanaman dan untuk memahami perlu ditinjau pengatahuan tentang bunga, penyerbukan dan pembuahan.
Kebanyakan tanaman mempunyai bunga perfect. Contoh, famili Leguminoceae, sorgum, padi, dan lain-lain. Bunga imperfect hanya mempunyai stamen disebut staminate dan hanya mempunyai pistil disebut pistilate. Pada tanaman jagung staminate terletak pada ujung batang dan pistilate terletak pada tongkol atau batang. Pada bunga castor dan padi liar, staminate terlatak pada bagian atas atau ujung bunga dan pistilate terletak pada bagian bawah atau
pangkal bunga.
Bunga mempunyai empat jenis bunga yaitu bunga sempurna, bunga tidak sempurna, bunga lengkap, dan bunga tidak lengkap.
1. Bunga sempurna (perfect) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistil terletak pada bunga yang sama.
2. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah.
3. Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. Contohnya bunga kapas, kedelai, tembakau, anggur.
4. Bunga tak lengkap (incomplete), yang tidak mempunyai satu atau dua organ bunga. Contoh pada bunga jagung, padi, sorgum, famili rumput-rumputan.
Monocious adalah tanaman yang staminate dan pistilatenya terletak pada tanaman yang sama. Sedangkan Diocious, yaitu tanaman yang staminate dan pistilatenya terletak pada tanaman yang berbeda.
Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan
secara seksual dan merupakan bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman
tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies
yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari
tumbuhan agar selalu dapat berkembang biak. Bunga merupakan salah
satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman
sebagai alat penyerbukan (Sunarto,1997).
Bunga (flos)
dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek yang berdaun dan telah
mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun pada batang disebutnodus sedangkan
jarak antar daun yang satu dengan yang lain disebut internodus.
Daun mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain : mahkota (corola),
kelopak (calyx), benang sari (stamen) serta putik (pistillum).
Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian-bagian yang bertumpuk. Kelopak
merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna
hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus,
lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari
yang biasanya masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling
atas berlekatan menjadi satu adalah putik (Darjanto,
1990).
Menurut Darjanto (1990) dari penelitian lebih
lanjut menunjukan bahwa :
1. Bunga dapat terletak di
ujung batang atau cabang dan ketiak daun, yang letaknya sama dengan tempat
tunas yang akantumbuh menjadicabang.
2. Bagian-bagian bunga (kelopak,
tajuk, benang sari, putik) kadang-kadang dapat menyerupai daun
biasa dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali.
biasa dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali.
3. Pada ketiak daun kelopak
atau daun tajuk kadang-kadang dapatmembentuk sebuah kuncup.
4. Kadang-kadang bunga dapat
membentuk biasa yang berdaun.
Penyerbukan adalah proses
perpindahan tepung sari atau kepala sari ke kepala putik. Apabila perpindahan
tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain pada satu tanaman, maka
disebut dengan penyerbukan sendiri (self pollination). Bila serbuk sari berasal dari bunga tanamn lain disebut dengan penyerbukan
silang (cross pollination). Baik tanaman yang menyerbuk
sendiri maupun tanaman yang menyerbuk silang memiliki kemungking yang sama
untuk terjadinnya penyerbukan yang berkebalikan. Tanamna yang menyerbuk silang
memiliki kemungkinan terjadinnya penyerbukan sendiri sebesar 5 %. Begitu juga
tanaman yang menyerbuk sendiri memiliki peluang terjadinya penyerbukan silang
sebesar 5 %. Terjadinnya penyerbukan silang akan meningkatkan keragaman sifat
dan genotip dari tanaman. Sedangkan penyerbukan sendiri akan meningkatkan
kehomogenitasan dari suatu tanaman (Sunarto, 1997).
Beberapa bunga memiliki ciri morfologi khusus pada
tiap spesiesnya yang mengakibatkan perbedaan proses penyerbukan. Secara umum
proses penyerbukan pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa proses sebagai
berikut:
1.Penyerbukan tertutup atau kleistogami (cleistogamie) yaitu proses
penyerbukan bunga yang
terjadi ketika bunga masih kuncup. Proses penyerbukan biasanya berupaautogamie.
terjadi ketika bunga masih kuncup. Proses penyerbukan biasanya berupaautogamie.
2. Penyerbukan terbuka atau kasmogami (chasmogamie) yaitu proses penyerbukan
bunga yang terjadi ketika bunga telah mekar. Proses penyerbukan ini dapat
meyebabkan tanaman melakukan autogamie, geitonogamie, allogamie, dan
xenogamie.
3. Diogamie (dichogamie) merupakan proses
masaknya putik dan serbuk sari secara tidak bersamaan.
4. Herkogami (herkogamie) bunga dimana letak
kepala sari dan putik saling berjauhan sehingga sulit mengalami penyerbukan
sendiri
5. Heterostili (heterostylie) merupakan
bunga yang memiliki panjang putik dan benang sari berbeda-beda.
6. Anemofili (anemophilie) merupakan bunga
yang penyerbukan dibantu oleh angin.
7. Entomofili (enthomophilie) merupakan
bunga yang penyerbukan dibantu oleh serangga.
8. Ornitofili (ornithophilie) merupakan
bunga yang penyerbukan dibantu oleh burung.
9.Kiropterofili (chiropterophilie) merupakan
bunga yang penyerbukan dibantu oleh kelelawar. (Darjanto, 1990)
Untuk dapat menghasilkan biji atau buah tanaman biasanya terlebih dahulu melakukan penyerbukan. Penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Secara umum penyerbukan dibagi menjadi dua yaitu:
1. Penyerbukan sendiri
Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke stigma pada bunga yang sama atau pada bunga lain pada tamanan yang sama. Terjadinya Self pollination karena adanya “kleistogamy” yaitu pada waktu terjadi penyerbukan bunga belum mekar atau tidak terbuka. Penyerbukan diawali oleh pembungaan. Proses penmbungaan disebut anthesis.
Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan oleh:
* Bunga tidak membuka
* Serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar.
* Stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka.
* Stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anther terbuka.
2. Penyerbukan silang
Penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke stigma pada bunga yang berbeda. Terjadinya penyerbukakn silang desebabkan oleh:
Ganguan mekanis terhadap penyerbukan sendiri.
* Perbedaan priode matang serbuk sari dan kepala putik.
* Adanya Sterilitas dan Imkompatibilitas
* Adanya bunga monocious dan diocious.
Pada cross
pollination terdapat dua tipe pembuahan, yaitu pembuahan sendiri dan pembuahan
silang. Di dalam cross pollination ada empat macam terjadinya cross pollination
- Protrandry, anther matang sebelum stigma siap.
- Progeny, stigma siap sebelum anther matang.
- Dioeci atau diocious.
- Monocy atau monocious.
Penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Beberapa persentase penyerbukan hamper sama. Persentase ini bervariasi tergantung pada variasi genetic, keadaan musim atau cuaca, kecepatan dan arah angin, keberadaan popilasi serangga.
- Protrandry, anther matang sebelum stigma siap.
- Progeny, stigma siap sebelum anther matang.
- Dioeci atau diocious.
- Monocy atau monocious.
Penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Beberapa persentase penyerbukan hamper sama. Persentase ini bervariasi tergantung pada variasi genetic, keadaan musim atau cuaca, kecepatan dan arah angin, keberadaan popilasi serangga.
BAB III
METODELOGI
3.1 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah : bunga dari beberapa spesies tanaman.
Alat yang digunakan adalah : pinset, kaca pembesar dan cawan petri
3.2 Pelaksanaan
Menyediakan bunga dari beberapa spesies tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan yang mekar atau hampir mekar,ikutkan juga cabang atau dahan tempat melekatnya bunga.
Penngamatan:
1. Gambar atau dokumentasikan bagian struktur bunga yang saudara amati dan beri keterangan bagian-bagiannya
2. Bagia-bagian penyusun bunga: epicalyx (kelopak tambahan), calyx (kelopak), stamen (benang sari), Pistilum ( putik).
3.jumlah bagian-bagian penyusun bunga: Sepal (daun kelopak dan kelopak tambahan jika ada), Petal (daun mahkota), stamen (benang sari), Stigma.
4.Keadaan masing-masing penyusun bunga: Petal( berlekatan, lepas, tumpang tindih), Sepal (berlekatan, lepas, tumpang tindih), Stamen( berlekatan, lepas), Putik (berlekatan,lepas)
5.bentuk masing-masing penyusun bunga: Petal, sepal, stamen, pistil.
6.letak masing-masing penyusun bunga terhadap bagian lainnya : berhadapan, berseling, berselang-seling
7.buat deskripsi mengenai bunga, meliputi:
a.letak bunga
b.Warna mahkota bunga
c.Ekspresi bunga
d.Distribusi bunga pada tanaman
e. Jenis bunga
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
1.Bunga Kamboja
Warna bunga : putih, merah.
Letak bunga : di ketiak daun
Jenis bunga adalah bunga tak lengkap.
2.Bunga M
Warna bunga : Putih
Letak bunga : Pada ketiak daun
Jenis bunga adalah bunga lengkap.
3.Bunga Pukul delapan
Warna bunga : putih kekuningan
Letak bunga : Pada ketiak daun
Jenis bunga adalah bunga lengkap.
4.Bunga Alamanda
Warna bunga : Kuning Cerah
Letak bunga : Ujung Cabang
Jenis bunga adalah bunga lengkap
4.2
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum kali ini, dapat dilihat bahwa pada tanaman yang diamati terdapat tanaman yang berumah satu atau monocious dan tanaman yang berumah dua atau diocious. Pada bunga Kamboja, bunga ini ada yang berwarna putih dan merah. Bunga terletak di ketiak daun. Bunga ini mempunyai ekspresi bunga yaitu bunga tidak sempurna. Jenis bunga adalah bunga tak lengkap. Disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocious yaitu berumah dua dan mempunyai eksperi bunga yang tidak sempurna, karena itu tanaman ini melakukan penyerbukan silang sebab alat kelamin jantan dan betinanya berada pada bunga tanaman yang berbeda.
Pada bunga M, mempunyai disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocius.bunga terletak di ketiak daun.jenis bunga adalah bunga tidak lengkap. Tanaman ini melakukan penyerbukan silang karena alat kelamin jantan dan kelamin betina berada pada bunga yang berbeda.
Pada bunga pukul delapan. bunga ini ada yang berwarna putih kekuningan. Bunga terletak di ketiak daun. Bunga ini mempunyai ekspresi bunga yaitu bunga tidak sempurna. Jenis bunga adalah bunga tak lengkap. Disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocious yaitu berumah dua dan mempunyai eksperi bunga yang tidak sempurna, karena itu tanaman ini melakukan penyerbukan silang sebab alat kelamin jantan dan betinanya berada pada bunga tanaman yang berbeda.
Pada bunga Alamanda. Bunga ini berwarna kuning cerah berukuran besar. mempunyai disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocius.bunga terletak di ketiak daun.jenis bunga adalah bunga tidak lengkap. Tanaman ini melakukan penyerbukan silang karena alat kelamin jantan dan kelamin betina berada pada bunga yang berbeda.
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum kali ini, dapat dilihat bahwa pada tanaman yang diamati terdapat tanaman yang berumah satu atau monocious dan tanaman yang berumah dua atau diocious. Pada bunga Kamboja, bunga ini ada yang berwarna putih dan merah. Bunga terletak di ketiak daun. Bunga ini mempunyai ekspresi bunga yaitu bunga tidak sempurna. Jenis bunga adalah bunga tak lengkap. Disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocious yaitu berumah dua dan mempunyai eksperi bunga yang tidak sempurna, karena itu tanaman ini melakukan penyerbukan silang sebab alat kelamin jantan dan betinanya berada pada bunga tanaman yang berbeda.
Pada bunga M, mempunyai disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocius.bunga terletak di ketiak daun.jenis bunga adalah bunga tidak lengkap. Tanaman ini melakukan penyerbukan silang karena alat kelamin jantan dan kelamin betina berada pada bunga yang berbeda.
Pada bunga pukul delapan. bunga ini ada yang berwarna putih kekuningan. Bunga terletak di ketiak daun. Bunga ini mempunyai ekspresi bunga yaitu bunga tidak sempurna. Jenis bunga adalah bunga tak lengkap. Disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocious yaitu berumah dua dan mempunyai eksperi bunga yang tidak sempurna, karena itu tanaman ini melakukan penyerbukan silang sebab alat kelamin jantan dan betinanya berada pada bunga tanaman yang berbeda.
Pada bunga Alamanda. Bunga ini berwarna kuning cerah berukuran besar. mempunyai disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocius.bunga terletak di ketiak daun.jenis bunga adalah bunga tidak lengkap. Tanaman ini melakukan penyerbukan silang karena alat kelamin jantan dan kelamin betina berada pada bunga yang berbeda.
BAB V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Bunga memiliki organ reproduksi yaitu stamen dan pistil. Selain itu petal pada bunga berfungsi untuk mempercantik bunga.
Jenis bunga yaitu bunga sempurna (perfect) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistil terletak pada bunga yang sama. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah. Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. Bunga tak lengkap (incomplete), yang tidak mempunyai satu atau dua organ bunga.
Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anther terbuka.
Disrtibusi bunga pada tanaman yaitu monocious dan diocious serta ekspersi bunga yaitu sempurna dan tidak sempurna menentukan juga apakah bunga tersebut dapat menyerbuk silang (cross pollination) atau menyerbuk sendiri (self pollination).
Bunga memiliki organ reproduksi yaitu stamen dan pistil. Selain itu petal pada bunga berfungsi untuk mempercantik bunga.
Jenis bunga yaitu bunga sempurna (perfect) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistil terletak pada bunga yang sama. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah. Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. Bunga tak lengkap (incomplete), yang tidak mempunyai satu atau dua organ bunga.
Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anther terbuka.
Disrtibusi bunga pada tanaman yaitu monocious dan diocious serta ekspersi bunga yaitu sempurna dan tidak sempurna menentukan juga apakah bunga tersebut dapat menyerbuk silang (cross pollination) atau menyerbuk sendiri (self pollination).
DAFTAR PUSTAKA
.
.
Allard, R. W, 1992. Pemuliaan Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.
Allard, RW. 1995. Pemuliaan Tanaman. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Anonim. 2004. Bahan Ajar Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Bengkulu.
Anonim. 2013. Penuntun Praktikum Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu. Bengkulu.
Darjanto dan Siti Satifah.1987. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik Penyerbukan
Silang Buatan. Jakarta: PT Gramedia.
Hardjoridomo, Soekirno. 1980. Bertanam Jagung. Bandung: Bina Cipta.
Hardjoridomo. 1982. Bertanam
Padi. Bandung: Bina Cipta.
Kalic, Moch. D. Boga.
1995. Bertanam Pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya
Poespodarsono, Soemardjo. 1988. Dasar – Dasar Ilmu Pemuliaan
Tanaman. Bandung: ITB.
Rukmana, Rahmat. 1995. Tomat dan Chery. Yogyakarta: Kanisius.
Rukmana, Rahmat. 1995. Tomat dan Chery. Yogyakarta: Kanisius.
Soetedjo, R. 1969. Ilmu
Bercocok Tanam Kelapa. Jakarta: CV Yasaguna.
Sunarto. 1997. Pemuliaan
Tanaman. Semarang: IKIP Semarang Press.
Suparyono
dan Agus Setyono. 1997. Padi. Jakarta:Penebar swadaya.
Syamsuri, Istamar, 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1999. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Warisno. 2003. Budi Daya Pepaya.Yogyakarta:Kanisius.
Syamsuri, Istamar, 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1999. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Warisno. 2003. Budi Daya Pepaya.Yogyakarta:Kanisius.
LAPORAN
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN
ACARA I
“STRUKTUR BUNGA”
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN
ACARA I
“STRUKTUR BUNGA”
Oleh:
Nama :
Juwita Noventina Hutajulu
NPM : E1J011039
Kelas : Agroekoteknologi “C”
Hari/Tanggal : Selasa / 26-Maret-2013
Co.Asst : Andria Bin Muhayat
NPM : E1J011039
Kelas : Agroekoteknologi “C”
Hari/Tanggal : Selasa / 26-Maret-2013
Co.Asst : Andria Bin Muhayat
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN ACARA II UNIB
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar atau perbanyakan biji tumbuhan.
Buah dapat diartikan kedalam beberapa pengertian antara lain dalam pengertian
hortikultura dan pangan. Buah-buahan adalah setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang
tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung air. Selain itu juga dapat diartikan sebagai
bagian dari cabang atau tunas muda yang mengalami pembengkakan yang dibungkus
oleh dinding buah (dinding sel) yang berisi biji sebagai bahan perbanyakan
tanaman.
Buah pada tanaman baik tanaman hortikultura ataupun pangan memiliki bentuk atau
struktur buah serta tipe-tipe buah. Penggolongan tersebut dimasukan kedalam dua
kelompok besar yaitu buah sejati dan buah semu yang terdiri dari berbagai
yang memiliki struktur dan tipe buah yang berbeda.
Buah selain sebagai bahan pangan yang mengdung nilai gizi tinggi, nilai
ekonomis, kesehatan, buah merupan salah satu perbanyakan dari tanaman itu
sendiri untuk melestarikan populasinya. Tanaman memlakukan penyebaran tanaman
dalam perbanyakan yang dilakukan secara alamiah yaitu melalui bantuan hewan,
angin, air dan melalui daya turgornya sendiri dalammenyebarkan biji.
I.2
Tujuan
1.Mempelajari
anatomi beberapa macam buah
2.mempelajari
letak benih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Buah
adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa
dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni
sebagai pemencar biji tumbuhan
atau organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa
dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni
sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian
buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak
terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Tipe-tipe buah
Baik buah sejati
(yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan
atas tiga tipe dasar buah, yakni:
- buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu
bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
- buah ganda, yakni
jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.
Contohnya adalah sirsak (Annona).
- buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang
pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas),
bunga matahari (Helianthus).
Pembentukan buah
Buah
adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur.
Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus
tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang
berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini
melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma,
dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.Lalu, zigot yang terbentuk
mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding
bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu
atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan
sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga
biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging
buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi
Dinding
buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh,
sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar
disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di
dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah
(bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Berdasarkan derajat kekerasan perikarpium (dinding buah) buah dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu buah kering, dan buah berdaging. Pada buah yang berdaging, perikarpium, yang berasal dari dinding ovarium terdiferensiasi menjadi epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium biasanya keras dan mengandung sel batu. Pada buah kering perikarpium sering mempunyai jaringan sklerenkimatis. Penggolongan buah yang lain didasarkan pada tingkat kemampuan buah untuk membuka (merekah) atau tidak pada waktu masak. Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras. Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica).
Struktur Buah
Berdasarkan derajat kekerasan perikarpium (dinding buah) buah dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu buah kering, dan buah berdaging. Pada buah yang berdaging, perikarpium, yang berasal dari dinding ovarium terdiferensiasi menjadi epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium biasanya keras dan mengandung sel batu. Pada buah kering perikarpium sering mempunyai jaringan sklerenkimatis. Penggolongan buah yang lain didasarkan pada tingkat kemampuan buah untuk membuka (merekah) atau tidak pada waktu masak. Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras. Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica).
Struktur Buah
Bakal
buah yang berkembang menjadi buah,
dinding ovarium menjadi perikarpium. Pada bunga dinding ovarium menjadi
perikarpium. Pada bunga dinding ovarium terdiri dari sel – sel parenkim,
jaringan pembuluh, dan lapisan epidermis dalam dan luar. Selama pemasakan,
perikarpium bertambah jumlah selnya. Jaringan dasar secara relative tetap
homogen dan paerenkim terdiferensiasi menjadi parenkim dan jaringan sklerenkim.
Perikarpium mungkin terdiferensiasi menjadi 3 bagian yangh secara morfologi
berbeda yaitu eksokarpium, mesokarpium dan endokarpium. Masing – masing
merupaka lapisan terluar, bagian tengah dan lapisan terdalam. Kadang – kadang
eksokarpium dan endokarpium merupakan epidermis luar dan dalam dinding ovarium.
Dinding ovarium menyelubungi ovarium dimana biji dihasilkan. Jaringan pembuluh
bervariasi untuk setiap jenis buah dan terdapat pada perikarpium. Struktur
perikarpium menunjukkan variasi yang luas untuk setiap jenis atau tipe buah.
Ada 2 macam tipe perikarpium, yaitu parenkematik, pada buah berdaging dan
sklerenkimatik pada buah kering.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Buah
adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah
berisi satu atau lebih bakal
biji (ovulum),
yang masing-masing mengandung sel telur.
Bakal biji itu dibuahi melalui
suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan,
yakni berpindahnya serbuk sari dari
kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma.
Dari
hasil pengamatan yang kami lakukan,kami mendapatkan tipe-tpe buah yaitu :
Ø
Buah jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi
dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan
berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan
umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan
gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung
itu
Ø Kacang
Buncis
Buah polong (legumen) terdiri atas satu
daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji; sering pula ruangan ini
terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut kedua
kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polong-polongan
(Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Ø Buah mentimun
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar
yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat
ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan
tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita)
dan kerabatnya.
Ø
Buah Tomat
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah
terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar (eksokarp atau epikarp) yang tipis
dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas
dalam lapisan dalam tersebut .
Ø Buah Jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga
lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak;
lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan;
serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi
cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu.
Contoh: buah jeruk (Citrus).
Ø Buah
pinang
Buah
tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan
atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan
mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang
dinding buahnya tebal berdaging.
Ø Buah
cabe
Pembentukan
buah terjadi setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan
menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah. Bakal biji akan menjadi
biji. Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah
yang terdiri dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga
lapis meliputi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium
berbatasan dengan kulit biji.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar atau perbanyakan biji tumbuhan.
2. Struktur buah terbagi kedalam beberapa
kelompok yang dilihat dari bentuk daging buah, kulit buah, dan susunan biji
dalam buah
3. Buah terbagi kedalam 3 tipe buah yaitu buah
tunggal, buah ganda dan buah majemuk.
4.
Pemencaran atau persebaran
biji buah tanaman terjadi dengan berbagai cara yaitu melalui bantuan hewan,
angin, air, dan daya turgor atau lempar tanaman itu sendiri.
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum
diharapkan para praktikan tidak ribut
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Bertempat
di Laboraturium Agronomi,Fakultas Petanian.
Hari/tanggal : Senin/04-Maret-2013
Waktu : 14.00-15.40 WIB
Hari/tanggal : Senin/04-Maret-2013
Waktu : 14.00-15.40 WIB
3.2 Alat Dan Bahan
(1) Buah tomat,anggur,cabe,kacang buncis,pinang,apel,jeruk,dan
mentimun.
(2) Pisau/ Catter
(3) Buku gambar (tanggung jawab mahasiswa)
(4) pensil warna hitam (tanggung jawab mahasiswa
)
(5) Kaca pembesar
3.3 Cara Kerja
(1)
Siapkan buah-buah yang akan diamati
(2) Belahlah
buah yang telah disedakan secara melintang dan membujur dengan pisau
(3) Amati dan
gambarlah setelah dbelah secara melintang dan membujur
(4) Berilah
keterangan secara lengkap bagian-bagian anatomi buah
(5) Laporkan gambar
semua buah beserta keterangannya .
LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH
ACARA II
“STRUKTUR BUAH”
Oleh:
KELOMPOK
III:
Juwita Noventina Hutajulu E1J011039
Dosen:
Supanjani, Dr,Ir.,M.Sc
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PETANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, Gembong (11 Maret
1989). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada Univ. Press.
hlm. 69-75. ISBN 979-420-084-0.
Tjitrosoepomo (15 Maret 1989).
Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). hlm. hal. 66.
Tjitrosoepomo, Gembong (15 Maret
1989). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada Univ. Press. hlm. 69-75.
ISBN 979-420-084-0.
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=127:pang-4211-pengetahuan-bahan-pangan-nabati&catid=31:fmipa&Itemid=76
Langganan:
Postingan (Atom)